Operasi Zebra 2025 akan diselenggarakan secara nasional pada 17 hingga 30 November 2025, dengan fokus utama peningkatan keselamatan warga, khususnya pejalan kaki yang menjadi kelompok paling rentan di jalan raya. Korlantas Polri menegaskan bahwa operasi tahun ini tidak hanya mengedepankan penindakan, tetapi juga pendekatan humanis, edukatif, dan preventif guna menekan angka kecelakaan dan meningkatkan kepatuhan berlalu lintas.

Dalam pernyataan resminya, Kakorlantas Polri Irjen Pol Agus Suryonugroho menekankan bahwa perlindungan terhadap pejalan kaki merupakan prioritas utama. Ia menegaskan bahwa keselamatan pejalan kaki adalah “simbol kemanusiaan di jalan raya” dan seluruh pengguna jalan harus memberikan ruang aman.

Data resmi menunjukkan bahwa pada periode Januari–Juni 2025, jumlah kecelakaan lalu lintas menurun 2,60%, sementara korban meninggal dunia tercatat turun signifikan hingga 18,28% dibanding periode sama tahun sebelumnya. Korlantas menilai tren positif ini harus terus diperkuat melalui edukasi dan peningkatan fasilitas penyeberangan, bukan semata-mata melalui tilang.

Fokus Operasi: Perlindungan Pejalan Kaki

Salah satu strategi besar Operasi Zebra 2025 adalah penyediaan dan penataan fasilitas penyeberangan, mulai dari zebra cross, pelican crossing hingga underpass. Selain itu, Korlantas menekankan pentingnya kampanye keselamatan seperti gerakan “STOP, LIHAT, JALAN” untuk meningkatkan kesadaran publik.

Penegakan hukum tetap dilakukan, tetapi melalui mekanisme yang lebih terukur, seperti ETLE statis dan mobile, serta patroli “hunting system” untuk menjangkau pelanggaran berisiko tinggi seperti menerobos lampu merah, melawan arus, hingga pelanggaran yang membahayakan pejalan kaki.

Apresiasi Analis Kebijakan Publik

Kebijakan humanis Kakorlantas dalam Operasi Zebra 2025 mendapat apresiasi dari analis kebijakan publik. Pengamat Nasky Putra Tandjung menyampaikan bahwa pendekatan yang mengutamakan edukasi jauh lebih efektif dalam membangun budaya tertib lalu lintas.

Menurutnya, keberhasilan Operasi Zebra bukan diukur dari banyaknya tilang, melainkan dari peningkatan kepatuhan masyarakat, ketertiban jalan, serta penurunan angka kecelakaan. Ia menilai arah kebijakan Korlantas kini semakin berorientasi pada perlindungan manusia, bukan sekadar penindakan.

Operasi Zebra 2025 menjadi momentum penting peningkatan keselamatan lalu lintas, terutama bagi pejalan kaki. Dengan pendekatan humanis dan data kecelakaan yang menunjukkan tren penurunan, Operasi Zebra tahun ini diharapkan semakin efektif mewujudkan jalan raya yang aman, tertib, dan berpihak pada keselamatan warga.